Join Us on Facebook



Jumat, 17 Februari 2017

Deretan Film Horor Terseram Sepanjang Tahun 2016 Silam

Tahun 2016 silam bisa dibilang sangat memanjakan para penggemar film horor. Begitu banyak cerita yang disuguhkan, dari atologi, otopsi mayat, zombie, penyihir jahat, penyerbuan rumah, hantu biarawati, pembunuh berantai, sampai hiu yang ganas. Berikut 15 film horor yang bisa menguji adrenalin mu. Mungkin ada yang belum kamu nonton?

15. Southbound | Radio Silence, Roxanne Benjamin, David Bruckner & Patrick Horvath


Film antologi horor V/H/S bekerja efektif sebagai film yang memberikan teror dan rasa takut bagi penonton. Southbound datang dengan pakem banyak cerita yang sama namun dengan perlakuan yang sedikit berbeda. Cerita misterinya begitu kuat menyedotmu dalam pusaran pekat tentang usaha manusia dengan rasa bersalah dan usaha penebusan dosanya.

14. The Conjuring 2 | James Wan


The Conjuring 2 merupakan sekuel yang berhasil menghadirkan sebuah film horor yang tak hanya sekadar menakut-nakuti, tetapi juga bercerita. Ada kengerian yang memberi efek maksimal, tetapi juga ada keheranan dan kehangatan, dan diterjemahkan dengan baik dan rapi dalam adegan-adegannya. James Wan lagi-lagi melakukan pekerjaannya dengan sangat baik ketika memodifikasi premis generiknya menjadi sajian audio visual yang penuh ancaman.

13. The Invitation | Karyn Kusama


The Invitation sukses mengajakmu untuk mendatangi pesta paling creepy yang pernah ada - creepy karena semuanya terasa normal tapi juga sekaligus terasa tidak wajar dan nggak beres. Siapa sangka acara reuni sekaligus makan malam hangat di kawasan Hollywood Hills berubah menjadi mimpi buruk ketika tua rumah punya agenda misterius yang dipersiapkan buat tamu-tamunya. Ada teror psikologis yang dimainkan dengan cerdas oleh sutradara Karyn Kusama dalam usahanya menghadirkan paranoia dalam situasi serba tidak nyaman sekaligus sindiran tentang gaya modern. Sisi sinematografi dan scoring mendukung kesan ketidaknyamanan yang diperlukan. Film ini menyelipkan sedikit pesan moral mengenai bagaimana menghadapi kehilangan seseorang yang kita cintai.

12. Lights Out | David F. Sandberg


David F. Sandberg bisa dibilang sukses melebarkan premis simpel namun berkesan dari horor pendeknya yang tidak sampai 3 menit itu menjadi gelaran penuh teror dan kegelisahan akan gelap di sepanjang 81 menit durasinya. Jika Hiu mampu membuatmu takut berenang di laut maka Lights Out akan memaksamu tidur dengan lampu menyala.  Film ini menyuguhkan jump-scares yang efektif. Sangat sangat efektif.

11. I Am Hero | Shinsuke Sato


Adaptasi manga berjudul sama milik Kengo Hanazawa ini menggambarkan suasana horor dengan format aktual.  Dengan jalan cerita from zero to hero dan komedi hitam kuat yang mampu menjadi daya tarik utama selain teror para zombie. Seperti Dawn of The Dead versi Jepang dengan segala kebrutalan dan keunikan yang siap membuatmu tertawa sama keras sembari sembari menjerit ketakutan. 

10. Green Room | Jeremy Saulnier


Karya Jeremy Saulnier “Green Room” cukup menjanjikan dalam menghadirkan adegan gore. Darah berceceran hingga daging terkoyak. Masuk ke dalam kategori horor dengan cerita tentang pengepungan yang dilakukan para skinhead kejam pimpinan Patrick Steward kepada sebuah grup band punk yang dikomandani oleh Anton Yelchin punya segala elemen ketegangan dan kengerian hebat yang dibutuhkan untuk membuatmu duduk terpaku. Ada kebrutalan yang digarap bersama kejutan-kejutan tak terduga. Sebagai sebuah film thriller yang ringan, Green Room sendiri sangat solid dari awal hingga akhir, mampu bermain maksimal dalam level ketegangan, dan eksekusi adegan berdarahnya yang brilian sekaligus efektif.

9. 10 Cloverfield Lane | Dan Trachtenberg


10 Cloverfield Lane mungkin hanya sekedar menjadi penumpang kecil di dunia Cloverfield. Berbeda dengan "saudaranya", Cloverfield (2008) namun rohnya hampir sama. Menyimpan kejutan klimaks di bagian akhirnya, namun momen terbaik ada pada momen suspensenya di tiga perempat bagian awalnya.Tampil dengan begitu efektif sebagai sebuah thriller ruang sempit yang mencekam dan pintar. Dengan dukungan naskah solid dan penampilan memukau dari para pemainnya merupakan sebuah perpaduan yang sempurna dan menarik antara misteri, suspense, dan sedikit horor.

8. The Shallows | Jaume Collet-Serra


The Shallows adalah salah satu film survival di tengah laut yang paling menarik. Membawa genre shark attack kembali ke penampilan terbaiknya pasca The Jaws yang legendaris itu. Ya, ada horor yang bersembunyi di sebuah ‘surga’ rahasia yang juga menjadi saksi perjuangan bertahan hidup mahasiswi kedokteran seksi yang terjebak seorang diri di tengah karang setelah hiu putih besar menyerangnya ketika tengah berselancar. Durasi yang singkat yaitu hanya dengan waktu 87 menit, namun ending yang ditampilkan benar-benar memberi kepuasan bahkan lebih dari ekspetasi para penonton. Film ini cukup sukses membuat jantung penonton berdebar-debar dan menghela nafas panjang di setiap menit adegan yang ditampilkan.

7. Under The Shadow | Babak Anvari


Film ini mempunyai latar belakang sosial dan politis yang begitu kuat hingga konteksnya meresap ke dalam cerita, terlepas dari kengerian setannya. Atmosfernya yang tak nyaman memberikan intensitas tersendiri, membuat para karakternya (dan kita, penonton) tegang sepanjang waktu. Teror dari dunia gaib tak lebih berbahaya daripada di dunia nyata. Siapa yang menyangka sekelebatan adegan selendang terbang bisa membuatmu bergidik hebat.

 6. Train to Busan | Yeon Sang-ho


Train to Busan sebagai tontonan zombie apocalypse terbaik yang pernah dibuat perfilman Korea Selatan atau mungkin perfilman dunia. Tidak hanya memberikan pertunjukan teror yang penuh kengerian, kejutan dan ketegangan bersama mayat-mayat rakus, namun di saat bersamaan ia juga menghajar telak emosimu dengan melodrama kemanusiaannya yang menghenyak. Meskipun elemen zombie-nya familiar, plotnya cerdas, membalikkan ekspektasi kita dengan poin-poin tak terduga, meski penonton yang berpengalaman boleh jadi sudah bisa menebak tokoh yang akan mati. Lumayan jarang film horor mainstream yang masih bisa mengejutkan kita melalui perkembangan plot alih-alih twist.

5. The Autopsy of Jane Doe | André Øvredal 


Dengan genre thriller yang dibalut spiritual, membuat The Autopsy of Jane Doe terlihat menarik kemasannya. Diluar secara teknis sebagai seorang tukang autopsi mayat, Emile Hirsch dan Brian Cox mampu menjaga intensitas thriller di film ini. Bersiaplah memasuki ruang autopsi dengan kejadian-kejadian aneh di dalamnya. Kamar mayat, jenazah korban pembunuhan yang aneh, proses pembedahan yang menjijikkan dan kejadian supranatural menakutkan adalah hal-hal yang akan kamu temui di sini.

4. The Eyes of My Mother  | Nicolas Pesce


Dijuluki film horor yang sakit jiwa, sang sutradara The Eyes of My Mother, Nicolas Pesce bisa menterjemahkan trauma, duka dan kesepian ke dalam bahasa visual yang meski tampak disturbing parah, tapi harus diakui terbungkus cukup indah. Pemilihan warna monokromnya mungkin tidak populer dan menjurus artsy, tetapi percayalah ada begitu banyak kengerian yang ditawarkan meski tanpa warna merah darah. Ini sebenarnya adalah sebuah drama keluarga disfungsional lewat adegan-adegan sadis yang dipertontonkan, yang menjadi pengalaman tidak mengenakan sehingga membekas di ingatan. Walau tersembunyi di balik sinematografi indah sekalipun, nyeri tak bisa tertutupi dan rasa ngilu tetap akan terasa kala melihat Francisca beraksi. 

3. Don’t Breathe | Fede Alvarez


Don't Breathe adalah film berdurasi relatif pendek namun mampu menciptakan suasana horror yang menegangkan. Film ini akan mengajakmu ke sebuah pengalaman menonton horor home invasion yang membuatmu susah bernafas. Tidak hanya memiliki jalan cerita yang bagus tentang permainan kucing dan tikus antara The Blind Man dengan si perampok rumah, namun juga turut didukung dengan eksekusi yang sama hebat dan efisiennya yang siap membuatmu ketakutan sendiri tanpa benar-benar tahu apa yang akan terjadi kemudian. Pokoknya film ini ngagetin dan bikin gemes!

2. The Wailing | Na Hong-jin


Bercerita tentang sosok iblis yang bersemayam di sebuah desa terpencil, hanya saja horor garapan Na Hong-jin memilih untuk berada dalam dunia lebih modern dengan cerita yang dimulai dengan kasus pembunuhan, penyelidikan, wabah misterius yang nantinya berujung dengan kengerian demi kengerian dan ending yang akan terus mengusik dalam ingatanmu. Film ini lebih memberikan rasa disturbing. Penyelesaiannya sungguh di luar akal sehat, namun satu hal yang pasti adalah kita bisa merasakan penderitaan dan keputusasaan yang coba diangkat filmnya.

1. The Witch | Robert Eggers


Dongeng gelap tentang penyihir wanita jahat dari perkampungan puritan di New England di abad ke-17 menjadi film paling menghantui di sepanjang 2016 lalu. Cerita tentang keluarga Kristen fanatik yang keimanan mereka goyah diganggu oleh iblis dari hutan gelap ini punya nada yang suram dan depresif. Di balik tema penyihir dan supernatural-nya, Robert Eggers sengaja memasukkan konflik disfungsi keluarga di sini. Bisa dirasakan, kekacauan keluarga ini berasal dari rasa ketidakpercayaan satu sama lainnya yang menjadi titik awal kehancuran. Susah untuk bisa duduk nyaman di saat sang penyihir mulai bergentayangan, menculik bayi, mengubah bentuk dan perlahan menghancurkan keluarga kecil itu tanpa ampun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar