Join Us on Facebook



Selasa, 16 Oktober 2007

200 Pounds Beauty - Minyeo-neun goerowo (2006)



Aditya's Review :
Korean Romantic Comedy scores again. Hands down 200PB adalah film korea paling lucu yang gua pernah tonton dan gua lumayan sering nonton film korea.

Film ini bercerita tentang seorang cewek gemuk bernama Hanna yang jadi lip-singer untuk seorang penyanyi terkenal yang cantik bernama Ammy. Kesal karena dikerjain Ammy dan percaya bahwa kecantikan adalah segalanya, Hanna menghilang 1 tahun untuk operasi plastik, total make over sampe ngutang sama plastic surgeonnya. Ini ngebuat semua rencana produser untuk album Ammy jadi tertunda. Kemudian Hanna muncul setelah make over berganti nama jadi Jenny. Produser segara mengorbitkannya dan dari sana semua masalah mulai muncul.

Endingnya juga realistik dan mengharukan.

Comic timingnya pas, acting dari leading actressnya, Ah-jung Kimluwes dan apik dalam artian, tau cara bikin orang ketawa. waktu dia ngintip poduser. Waktu dia pertama kali beli mobil. Waktu dia ngebela salah satu fansnya yang pervert. Sumpah kocak banget muka Ah-Jung Kim ini. Gak heran kalo film ini dapet best actress dalam forum Grand Bell award 2007. Ini juga karena skripnya lucu setengah mati. Katanya di Korea sendiri film ini ngalahin kesuksesan 'My Sassy Girl' dan gua gak heran sih. Selucu-lucunya My Sassy Girl, di beberapa bagian masih ada yang rada kagok penempatan ceritanya. Beda dengan film ini.

Banyak adegan dalam film ini yang skripnya lucu tapi bisa disastrous kalo sampe aktingnya gak pas. In this movie the actors pulled it off. Heart melting momentsnya juga gak kalah banyak dan pas berselingan dengan kapan harus masuknya komedi. Orang yang paling sinting dalam film ini adalah karakter utama perempuannya dan delivery man yang nge-fans sama dia.

Gua cuman bisa ngebayangin impact-nya film ini dalam kehidupan sosial korea. Dari banyak sumber gua mendapati bahwa mayoritas orang korea pro sama operasi plastik. Pro dengan kecantikan. Mungkin aside dari bagaimana baiknya film ini diramu oleh director/writer Yong-hwa Kim, hal lain yang menjadikan film ini sukses adalah wacana akan 'artificial beauty'-nya.

Film ini highly recommended. Harus dibeli sebelum menghilang di pasaran.




Armand's Review:
gara-gara baca salah satu blog dari seorang penulis yang cukup terkenal di Indo. Dia bilang kalo film ini highly recommended. Bahkan menurut dia, film ini jauh lebih bagus dari My Sassy Girl - yang gua juga gak terlalu suka filmnya karena menurut gua biasa aja. Dia bilang kalo film 200 Pounds Beauty ini pas banget komedinya, mengharukannya, dramanya… semuanya bagus dan pas. Karena gua pikir dia kan udah berpengalaman dalam dunia perfilman, pasti dia banyak nonton film kan, jadi kalo sampe dia merekomendasikan suatu film pasti film itu bagus banget dong… Jadi gua penasaran sekali ama film ini, dan karena itu lah, gua sampe menurunkan harkat dan martabat gua (sorry ya buat para pecinta film Korea, hehe) untuk membeli film ini. Kan gengsi lho… masa gua beli film Korea sih… :P

Jadi ceritanya nih tentang satu cewek yang gendut banget, namanya Hana. Tapi dia pinter nyanyi. Nah kerjaan dia itu jadi penyanyi di belakang layar untuk artis terkenal yang namanya Amy. Si Amy ini cakep tapi gak bisa nyanyi, jadi dia lip sing doang. Mereka ini di-managed ama satu cowok. Sori ya gua gak inget nama-nama yang berbahasa Korea, asli gak bisa inget. Nah si Hana naksir cowok itu. Apalagi si cowok ini kayak ngasih-ngasih harapan ke dia gitu. Tapi suatu ketika, dia denger cowok itu ngomong ke Amy, kalo dia itu cuma pura-pura ngasih harapan supaya si Hana itu tetep mau jadi penyanyinya mereka.

Wah sakit hati banget kan dia. Akhirnya dia mau bunuh diri. Tapi trus dia nyadar, dan akhirnya dia memutuskan untuk operasi plastik. Dan berhasil, dia jadi langsing banget dan jadi cakep. Trus dia balik ke cowok itu dan ngaku sebagai Jenny. Akhirnya dia bakal diorbitin. Dia pikir dengan jadi Jenny, cowok itu bakal suka ama dia. Dia bahkan rela untuk menolak mengakui bapaknya sendiri demi tetep menjaga image baru dia.

Akhirnya dia gak punya temen (karena temennya jadi kesel ama dia), dia gak punya bapak (padahal ini keluarga satu-satunya), dan cowok itu tetep gak mau ama dia karena cowok itu akhirnya tau dia itu sebenernya siapa. Jadinya dia jadi sedih lagi… dan memutuskan untuk membongkar semua kedoknya pas dia lagi konser perdana.

Tapi ternyata para penggemar malah jadi simpati ama dia, dan dia tetep ngetop dengan identitasnya sendiri.

Ya udah gitu doang. Biasa aja menurut gua. Gak gitu lucu. Gak gitu mengharukan. Ide ending cerita model begitu (ngebongkar kedok sendiri di suatu acara besar) mah udah sering ada ya di film-film lain. Filmnya malah cenderung agak membosankan. Gua sempet ketiduran bentar di tengah. Abis lama banget filmnya, 2 jam lebih.

So ya menurut gua, film ini kurang recommended ya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar